Beberapa tahun yang lalu aL-maghfurLah Habib Anis bin Ahmad bin syihab menceritakan bahwa setiap malam beliau membacakan surat aL-fatihah kepada aL-'arif biLLah Kyai Hamid, namun suatu ketika beliau Habib Anis lupa tidak membacakan fatihah untuk Kyai Hamid, dan waktu beliau tidur dalam mimpinya beliau ditemui oleh Kyai Hamid yang berkata "Kok gak ngirimi aku Jamu Bib ... ??" dan seketika itu Habib Anis terbangun dan membacakan aL-fatihah untuk Kyai Hamid, dan kemudian beliau kembali tidur dan bermimpi bertemu kyai Hamid lagi, dimana dalam mimpi itu Kyai Hamid mengatakan "suwon jamu'ne yo Bib ..." sambil memberikan uang pecahan Rp 25 kepada Habib Anis, dan ketika bangun dari tidurnya Habib Anis mendapati ada uang Rp 25 dalam genggaman tangannya ...
________________________________________
Saya juga pernah mendengar cerita menarik, dari ceramah (Allah Yarham) Gus Maksum Lirboyo, bahwa suatu ketika saat Syekh Muhammad (ibnu Malik) Shohib Al-fiyah, mulai menuliskan bait-bait muqoddimahnya, sampai pada bait "Faiqotan Alfiyata Ibnu Mu'thi" (-Kitab Alfiyah ini- mengungguli kitab Alfiyah nya Syekh Ibnu Mu'thi), tiba-tiba beliau tertidur dan dalam tidurnya beliau ditemui oleh imam ibnu Mu'thi yang berujar padanya "Kalau orang hidup dapat mengungguli orang sudah mati ya banyak" , seketika itu Syekh ibnu Malik terjaga, dan beristighfar, kemudian melanjutkan bait syairnya dengan menuliskan "Wa-hwa bisabqin Haa-izun Tafdlilaa, Mustawjibun tsanaa-iyal jamiila" dst
Begitulah ketika seorang wali "nyletuk" ke wali yang lain, langsung di "clethuk" balik, walau diantaranya sudah berbeda alam.
_______________________________________
Saya juga pernah mendengar cerita menarik, dari ceramah (Allah Yarham) Gus Maksum Lirboyo, bahwa suatu ketika saat Syekh Muhammad (ibnu Malik) Shohib Al-fiyah, mulai menuliskan bait-bait muqoddimahnya, sampai pada bait "Faiqotan Alfiyata Ibnu Mu'thi" (-Kitab Alfiyah ini- mengungguli kitab Alfiyah nya Syekh Ibnu Mu'thi), tiba-tiba beliau tertidur dan dalam tidurnya beliau ditemui oleh imam ibnu Mu'thi yang berujar padanya "Kalau orang hidup dapat mengungguli orang sudah mati ya banyak" , seketika itu Syekh ibnu Malik terjaga, dan beristighfar, kemudian melanjutkan bait syairnya dengan menuliskan "Wa-hwa bisabqin Haa-izun Tafdlilaa, Mustawjibun tsanaa-iyal jamiila" dst
Begitulah ketika seorang wali "nyletuk" ke wali yang lain, langsung di "clethuk" balik, walau diantaranya sudah berbeda alam.
_______________________________________
وعن أبي المواهب : ومعلوم أن الأولياء أحياء في قبورهم إنما ينقلون من دار إلى دار
Dari abul mawahib : sudah dketahui bahwa wali-wali itu hidup dalam kubur mereka, mereka cuma pindah dari satu alam ke alam lain
ومن الأولياء من ينفع مريده الصادق بعد موته أكثر مما ينفعه حال حياته
Diantara wali-wali itu ada yang memberikan manfaat lebih banyak setelah wafatnya dari pada waktu hidupnya kepada orang yang dekat dengannya
0 komentar:
Posting Komentar