Syaikh Yusuf bin Ismail Al nab-haniy dengan kecintaan beliau kepada hadhratur
Rasul Saw dan Para dzuriyahnya, Allah swt. Mulyakan beliau dengan Mendapatkan tempat
di hati Rasulullah Saw..
Dikisahkan dari seorang yang tsiqah (dapat dipercaya) setelah beliau wafat, bahwa di Mesir ada seorang Soleh yang biasa bermimpi bertemu Nabi, satu waktu ia tidak
lagi melihat Nabi dalam mimpinya, heran bercampur bingung juga sedih yang amat dalam.
Setelah beberapa lama, ketika orang soleh tersebut melihat-lihat dalam rumahnya ternyata Ada
sebuah kitab kecil tergeletak di pojok lemarinya dengan judul NAYLUL AMANI FI
AL-RADD 'ALA AL-NABHANI (meraih cita-cita dalam menolak atas Al nab-haniy), bukan main
kagetnya ia kenapa kitab tersebut bisa ada di rumahnya? kitab itu berisikan celaan-celaan yang tidak
berilmu atas Syaikh Yusuf, segera ia pun membakar kitab yang penuh kebencian tsb. , dan malamnya iapun kembali bermimpi bertemu Nabi saw, bukan main senangnya
hati org itu, iapun bertanya kepada Rasulullah kenapa tak hadir lagi dalam
mimpinya..?? Hadhratur Rasul mengatakan, kitab tersebut yang membuatnya tak mau hadir
kerumahnya, karena kitab tsb telah mencela kekasihnya Syaikh Yusuf Al nabhaniy.
Kisah ini dimuat di dalam Muqaddimah kitab Jami Karamat Al Auliya, karangan Syaikh Yusuf bin Ismail Al
nabhany Alayhi Rahmatur Rahmani, terbitan Dar elfikr Beirut, Libanon.
Tentang Manaqib beliau yang secara khusus termuat dalam satu risalah saya sendiri belum menemukannya, namun beberapa biografi singkat beliau sebenarnya dapat ditemui bertebaran di dalam kitab-kitab beliau sendiri, seperti yang termuat dalam Jami karamat, yang menceritakan tentang pengalaman beliau di gigit dahinya oleh
seorang Wali Maj-dub dengan tujuan supaya beliau tidak di ganggu oleh Wali Maj-dub
lainnya.
Juga seperti dalam kitab Jawahirul Bihar, disebutkan tentang mimpi putri beliau yang bertemu Nabi..
Ada lagi dalam kitab Syawahidul haqq, diceritakan bahwa beliau bermimpi melihat keadaaan Imam
Subki dan Ibnu Taimiyah, dimana Imam Subki terlihat dalam keadaan gemuk, cerah, berwibawa penuh dengan Haybah Ilmu. sedang
Ibnu Taimiyah Kurus, suram, hanya tersisa Haybah Ilmu saja.
Salah satu kitab yang menurut saya hampir komplit tentang beliau, adalah kitab kumpulan sholawat dengan judul "As-sholawatu As-tsana-i, 'ala Sayyidil 'Anbiya-i" bersama tulisan itu juga dituliskan biografi beliau, dari kecil, sampai menempuh pendidikan di Al-azhar, Mesir, dan dituliskan pula beberapa rangkaian sanad dari berbagai macam kitab & ijazah amalan, dan lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar