Ngapunten, Kopinya monggo Bawa Sendiri

MAULID NABI (Shollallaahu 'Alaihi wa Sallam)

Imam Fakhruddin ar-Razi berkata:

: ما من شخص قرأ مولد النبي صلى الله عليه وسلم على ملح أو بر أو شيئ أخر من المأكولات الا ظهرت فيه البركة و فى كل شيئ وصل اليه من ذلك المأكول فانه يضطرب و لا يستقر حتى يغفر الله لأكله وان قرئ مولد النبي صلى الله عليه وسلم على ماء فمن شرب من ذلك الماء دخل قلبه ألف نور و رحمة و خرج منه ألف غل و علة و لا يموت ذلك القلب يوم تموت القلوب . و من قرأ مولد النبي صلى الله عليه وسلم على دراهم مسكوكة فضة كانت أو ذهبا و خلط تلك الدراهم بغيرها و قعت فيها البركة و لا يفتقر صاحبها و لا تفرغ يده ببركة النبي صلى الله عليه و سلم

“Tidaklah seseorang yang membaca maulid Nabi saw. ke atas garam atau gandum atau makanan yang lain, melainkan akan tampak keberkatan padanya, dan setiap sesuatu yang sampai kepadanya (dimasuki) dari makanan tersebut, maka akan bergoncang dan tidak akan tetap sehingga Allah akan mengampuni orang yang memakannya.

Dan sekirannya dibacakan maulid Nabi saw. ke atas air, maka orang yang meminum seteguk dari air tersebut akan masuk ke dalam hatinya seribu cahaya dan rahmat, akan keluar daripadanya seribu sifat dengki dan penyakit dan tidak akan mati hati tersebut pada hari dimatikannya hati-hati itu.

Dan barangsiapa yang membaca maulid Nabi saw. pada suatu dirham yang ditempa dengan perak atau emas dan dicampurkan dirham tersebut dengan yang lainnya, maka akan jatuh ke atas dirham tersebut keberkahan dan pemiliknya tidak akan fakir serta tidak akan kosong tangannya dengan keberkahan Nabi saw.”

Imam Jalaluddin Ad-dibaiy dalam Kitab Maulidnya mengungkapkan dalam sebuah syair :

ولو انا عملنا كل حين # لأحمد مولدا قد كان واجب 

Seandainya kami melakukan perayaan Maulid untuk Ahmad (Nabi Muhammad) setiap saat, maka itu memang sudah semestinya (Wajib) demikianlah adanya.
Rasulullah saw. adalah sosok yang istimewa sebuah ungkapan syair yang dinukil dari sebuah hadist menyebutkan :

محمد بشر لا كالبشر #  بل هو كاليقوت بين الأحجر
Nabi Muhammad adalah seorang manusia, namun tidak seperti manusia biasa, Namun (perumpamaan) beliau itu bagaikan Batu permata disandingkan dengan Batu kerikil biasa. 
Maka dari itu, kelahiran beliau, kehadiran beliau di dunia & alam semesta ini bukanlah suatu kelahiran yang biasa, namun sebaliknya ada sesuatu yang teramat sangat luar biasa di balik kelahiran beliau, dalam sebuah hadist beliau bersabda : 

إنما أنا رحمة مهداة
Sesungguhnya aku ini adalah "rahmah" yang dihadiahkan
Senada dengan firman Allah, dalam al-qur'an : 

وما أرسلناك إلا رحمة للعالمين
Dan tiadalah aku ini diutus kecuali sebagai rahmah bagi sekalian alam
Karena beliau merupakan seorang sosok yang luar biasa & istimewa, maka segala apa yang melekat pada diri beliau juga dipenuhi dengan keistimewaan, karena pada edisi maulid Nabi, saya akan menuliskan beberapa keistimewaan seputar kelahiran beliau Rasulullah saw, diantaranya : 
  1. Beliau Rasulullah saw. di lahirkan pada bulan Rabi'ul Awal, yang dalam beberapa literatur menyebutkan bahwa kata Rabi' berarti "sesuatu yang mengandung bermacam keindahan" , untuk itu Rabi' menjadi nama bagi paruh ke-4 dari empat musim selama setahun, dimana : Rabi' merupakan Musim bunga, Khariif adalah musim gugur/rontok, Shoiif adalah musim panas/kemarau, dan Syiita' adalah musim dingin, dan semakin istimewa ketika bulan ini menjadi Bulan kelahiran Nabi Muhammad, bahkan beberapa peristiwa penting berkaitan dengan beliau berada pada Bulan Rabi'ul awal ini, diantaranya yaitu :
ü  Beliau dilahirkan pada bulan Rabi'ul awal - (April 571 M)
ü  Beliau Hijrah dan sampai di Madinah juga pada bulan Rabi'ul awal - (Juli 622 M)
ü  Beliau Wafat pada bulan Rabi'ul awal - (April tahun 632 M)

  1. Rasulullah di lahirkan tidak melalui jalan biasa (farji) tapi beliau dilahirkan melalui tempat diatas farji dibawah pusar yang terbuka kemudian menutup kembali dalam satu saat, seperti di terangkan dalam kitab Nihayatuz Zain berikut ini,
وَنقل بعض الأفاضل عَن القليوبي وَعَن جمع من الْمُحَقِّقين أَنه صلى الله عَلَيْهِ وَسلم لم يُولد من الْفرج بل من مَحل فتح فَوق الْفرج وَتَحْت السُّرَّة والتأم فِي سَاعَته
  1. Beberapa 'Ulama bersepakat, sebagaimana telah masyhur disebukan dalam beberapa kitab Maulid bahwa Rasulullah dilahirkan dalam keadaan telah berkhitan, meskipun ada sebagian mengatakan bahwa beliau di khitan oleh Malaikat Jibril saat dicucinya hati beliau, dan sebagian pendapat lagi mengatakan bahwa beliau di khitan kan oleh Kakek beliau Abdul Mutholib pada saat hari ke-7 kelahirannya. 

















Share:

1 komentar:

Menu Es Campur

F