Ngapunten, Kopinya monggo Bawa Sendiri

Ziyarah & Haul LUAR BATANG

Saya sudah lupa tahun berapa saya pertama kali ikut haul Al Quthub Al Habib Husein bin Abu Abakar Al Aydrus di Luar Batang, Jakarta. 

Namun saya masih ingat, waktu itu keinginan saya sangat berlipat untuk hadir dan mengikuti haul ini, dan apesnya saya bener-bener lagi tongpes (alias kantor kempes), apalagi untuk menempuh perjalanan dari Malang menuju Jakarta dengan perjalanan darat paling tidak saya butuh waktu beberapa hari untuk pergi dan pulangnya dan sehari untuk mengikuti haulnya dan untuk mengajukan ijin cuti kerja selama itu repot juga, sehingga kalaupun jadi ke hadir maka pilihan perjalanan adalah naik pesawat yang hanya membutuhkan jarak tempuh sekitar 1 jam dari Surabaya ke Jakarta (waktu itu bandara di Malang belum dibuka untuk komersil).

Dengan kondisi seperti itu, saya kontak salah seorang teman di Jakarta bahwa keinginan saya berlipat namun kondisi finansial & kesempatan, nampaknya belum mendukung untuk saat ini, dan saya sudah hampir pesimis, namun sahabat saya malah memberikan semangat kembali, dan mengijazahkan kepada saya untuk banyak membaca sholawat (yang konon katanya) dinisbatkan / disusun oleh shohibul haul Luar Batang, seperti ini sholawatnya : 

اللهم صل و سلم على سيدنا محمد ابن عبدالله القائم بحقوق الله , عددما فى علم الله , و على آله ما ضاقت إلا وفرجها الله

Allahumma shally wa sallim 'alaa sayyidinaa muhammadi ibni 'abdillah al-qoo-imi bi huquuqillah, 'adada maa fi 'ilmillah, wa 'alaa aalihi maa dhooqot illaa wa farrojaHallah.

Sejak itu, kalau tidak salah hampir selama 3 hari saya tak henti baca sholawat itu, disela-sela waktu kerja, senggang, dll. dengan pasrah hati, dan tepat sehari sebelum tanggal haul, entah dari mana saya ada uang sekitar Rp 600,000 , dan pas saya cek harga tiket pesawat saya dapatkan harga sekitar 500,000-an untuk pulang pergi, saya mendapatkan tiket untuk ke Jakarta, dan hanya sisa sekitar 100,000-an yang saya pegang, itupun sesampainya di bandara harus saya pakai untuk bayar airport tax, dan sampai di jakarta saya naik ojek menuju Luar Batang, bahkan waktu mau sholat shubuh saya mencari baju takwa yang seingat saya sudah saya masukkan tas tidak ada, karena saya rasa tak pantas sholat shubuh, dan ziarah pakai kaos oblong (blong sekali), dengan uang sisa yang ada saya beli baju untuk sholat, itupun bener-bener gak bisa ditawar. 

Singkat cerita, sayapun benar-benar bisa ikut haul di luar batang dan dengan budget yang memang benar-benar PAS untuk haul saja, dan bertemu dengan sahabat saya yang telah memberikan ijazah sholawat Habib Husein Luar Batang, dan sekarang beliau sudah meninggal, semoga aliran pahala senantiasa tercurah untuk beliau, beserta kedua orang tua nya & keluarganya, aamiin.



Sholawat ini juga tertulis di Kitab Mafaatiihus-sa'aadaat fis sholawaati 'ala sayyidis-saadaat, lil habib Abu bakar bin abdullah bin alwy bin Abdullah bin tholib Al-athos,Hal 67

Bagi yang memiliki hajat apapun untuk kebaikan, juga dianjurkan membacanya 313 x, setiap hari, semoga Allah mengabulkan.

Beliau Sayyidunal Quthub Al-habib Husein bin Abu bakar Al-'Aydrus, menurut cerita yang akrab ditelinga masyarakat seorang yang sangat disegani baik oleh masyarakat lokal maupun oleh kalangan kolonial Belanda, sehingga tak jarang beliau mendapatkan hadiah dari pemerintah Belanda berupa uang yang banyak, namun setiap kali beliau mendapat hadiah uang itu langsung saja beliau membuang kantong-kantong berisi uang itu ke laut, orang Belanda heran dengan tingkah Habib ini dan menanyakan tentang hal itu, beliau menjawab bahwa uang itu untuk mengirim ibunya di Hadramaut, negeri Yaman, mendengar jawaban yang tidak masuk akal ini, diam-diam orang Belanda juga mengirimkan utusan untuk mengecek keberadaan ibunda Habib Husein di Yaman, ternyata memang benar, uang-uang tersebut sampai ditangan ibunda beliau. Dan anehnya lagi masyarakat sekitar yang penasaran dengan uang yang dibuang kelaut juga mencarinya didalam laut juga menemukan uang-uang yang dibuang oleh Habib Husein, hingga ramai beberapa orang masyarakat sekitar pasar ikan yang sambil nelayan juga mencari uang di dalam laut pada masa itu.

Dengan tenarnya cerita tentang beliau yang sering menyebar uang ke dalam laut itu, banyak orang ketika memiliki urusan/kesulitan dalam perihal keuangan, atau hutang mereka datang ke makam beliau di masjid Luar Batang ini, untuk ziarah tawasul & tabaruk dengan mengharap berkah beliau, dan sebagian lagi diantara yang dikenal di masyarakat adalah doa tawasul seperti ini :

Yaa Allah, Yaa Qudduus
Sah-hil Lanaa bil Fuluus
Kertas ijo Alus-alus
Bi-barkatil Habib Husein Al-aydrus



Wallaahu A'lam ...




Share:

2 komentar:

Menu Es Campur

F