Kali ini saya bersama rombongan terbang dari Surabaya menuju Kuala Lumpur menggunakan pesawat Lion Air, sesampainya di KLIA dan melalui antrian imigrasi yang panjang, saatnya ambil bagasi & menunggu penerbangan selanjutnya menuju Jeddah menggunakan pesawat yang lumayan "wah" yaitu Saudi Arabia Airlines.
Meskipun perjalanan cukup lama, sekitar 9 jam, dari KUL ke JED tapi fasilitas yang disediakan oleh pesawat SA ini dari film, musik, e-book, live flight, yang terdapat dilayar monitor disetiap seat cukup untuk mengurangi rasa bosan didalam pesawat, kebetulan juga menu dari Kuala Lumpur masih berasa menu Malayu atau semi Chinese, berbeda dengan kembalinya dari Saudi menuju Jakarta dengan menu (mungkin) semi-semi Arab yang citarasanya kurang cocok dengan lidah saya, meskipun di Indonesia saya sendiri cukup familier dengan masakan Arab ala Hadramaut yang ternyata berbeda banget sama masakan Arab yang beberapa kali sempet saya cicipi setidaknya di sekitar Makkah - Madinah - Jeddah.
Sesampainya di Bandara Jeddah, kembali seperti biasanya proses imigrasi menjadi penguji awal kesabaran kita selama perjalanan ziyarah, petugas yang terlihat "nyuantai" ada yang sambil ngobrol teriak sana-sini, ada yang sambil pesan makanan, ada yang sambil ngemil, dan lainnya, whatever lah ... mungkin ini salah satu cara mereka mengatasi kepenatan kerjaan mereka yang ngurusi sebegitu banyak manusia yang mau masuk ke negeri Arabia. Lanjut menuju Madinah dengan jarak tempuh yang menghabiskan waktu sekitar 5 jam dari Jeddah.

Alhamdulillah, hotel saya gak begitu jauh dari Masjid Nabi, ngintip ke depan sedikit sudah terlihat sayup-sayup payung masjid yang suka buka-nutup sendiri itu, hati sudah terasa begitu syahdu, merasa bener-bener kini tubuh ini berada pada jarak yang sangat dekat dengan jasad suci Rasulullah saw. , usai check in, refresh sebentar pas adzan untuk sholat jum'at, segera saya menuju masjid, begitu sampai di pintu 15 atau 16 (Kalau tidak salah), terlihat irisan kubah hijau bener-bener hati serasa tersayat-sayat, sambil berjalan terus memasuki masjid untuk mencari ruang yang agak longgar untuk sholat jum'at dan akhirnya dapatlah saya di lantai atap masjid. Usai sholat Jum'at meskipun kehendak hati ingin segera menuju makan rasulullah, tapi melihat banyaknya manusia, dengan penjagaan askar (Polisi berseragam & polisi syariah yang berseragam gamis) itu, cukup membuat saya repot, saya akhirnya kembali ke hotel & makan siang, istirahat, baru habis sholat ashar saya dapat berziarah kepada Rasulullah saw., dan hari-hari berikutnya tiap kali ada waktu saya sempatkan berkali-kali ziarah & berlama-lama duduk disekitar makam.
Imam Malik bin Anas RA Sangat tidak suka mendengar ada seseorang mengatakan bahwa nabi itu meninggal karena beliau yakin bahwa Nabi Muhammad SAW dan semua para rosul dan nabi hidup dan mengetahui apa yang sedang kita lakukan di dunia, Alloh Berfirman :
لا تحسبن الذين قتلوا فى سبيل الله امواتا، بل احياء عند ربهم يرزقون ... الاية.
Janganlah kalian sangka bahwa orang yang meninggal di jalan Allah itu Mati, akan tetapi mereka hidup disisi Tuhan mereka dan senantiasa diberikan rizqi yang sempurna.
قال النبي صلى الله عليه وسلم "انا فى قبري حي طري من صلى علي صليت عليه ومن سلم علي سلمت عليه" الحديث
Aku di dalam kubur dalam keadaan hidup segar bugar dan barangsiapa yang membaca sholawat kepadaku akan aku balas sholawatnya dan barangsiapa yang menyampaikan salam kepadaku akupun akan membalas salam kepadanya...
ASSALAAMU 'ALAIKA YAA RASUULALLAAH
ASSALAAMU 'ALAIKA AYYUHANNABIYYU WAROHMATULLAAH WABAROKAATUH, Assalaamu'alainaa wa'alaa 'ibaadillaahis shoolihiin ...
~ Bersambung ...
0 komentar:
Posting Komentar