Ngapunten, Kopinya monggo Bawa Sendiri

SHOLAT (Urgensi & Implementasi)

Bermula ketika saya membaca surat Thoha, sampai pada ayat :

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا ۖ نَّحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ


"Dan perintahkanlah kepada keluargamu untuk mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kami lah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa"

Sepintas kemudian membuat saya berpikir, terkadang (bahkan sering juga sih), kita mengejar apa yang namanya rizki duniawi (baik harta, tahta, dsb) sampai melalaikan kita dengan urusan yang benar-benar oleh sebagian umat islam sendiri dianggap sepele, yaitu SHOLAT (saya garis bawah, huruf kapital plus tebal). 

Pernyataan pada ayat ini membuat saya (pribadi) kemudian berasa ter-"tabok" , betapa yang seharusnya kita sibukkan diri kita adalah dalam urusan ibadah, karena kita diciptakan hakikatnya hanya untuk ibadah, sebagaimana dalam ayat lain di sebutkan "Sesungguhnya tiada aku ciptakan Jin & manusia, kecuali hanya untuk ibadah kepada-KU" (Adz-dzaariyaat / 56) , sedangkan tonggak segala ibadah adalah SHOLAT , sampai-sampai dalam ayat yang disebutkan dalam surat Thoha tersebut, Allah swt seolah-menyatakan, Dialah yang menjamin Rizki setiap hambanya. 

Nah, sekarang .. seserius itukah kita memikirkan tentang Sholat ini? fenomena yang saya temui baik pada sebagian orang, atau bahkan mungkin seringkali terjadi pada diri saya sendiri (semoga tidak keterusan & diberi kesempatan untuk bertaubat & memperbaiki diri) adalah, 

1. Menganggap Sholat adalah hal yang remeh & ringan
2. Melalaikan waktu sholat
3. Melalaikan ilmu tentang sholat

tiga hal ini diantara sebagian besar yang terjadi diantara lingkungan kita, dari point satu itu saja sudah cukup membuat kita terjerumus pada kelalaian poin berikutnya. Melalaikan waktu sholat pada poin kedua terkadang lebih dikarenakan kita terlena dengan segala aktifitas keseharian, sedangkan poin ketiga tentang ilmu (pengetahuan) tentang sholat ini adalah momok dari pada kelalaian yang "bahkan" sebagian orang tidak menyadarinya. 

Hampir tidak hanya sekali saja, saya menjumpai seorang melakukan Jamak & atau Qoshor Sholat tidak memenuhi syaratnya, banyak orang melakukan sholat hurmat waktu tanpa mengulanginya / mengqodho lagi (dalam madzhab syafii), orang tayammum diatas pesawat dengan menggunakan debu-debu yang menurut prasangkanya (dzon) nya terdapat di dinding / jok pesawat, dan ini sebagian bahkan dilakukan oleh sebagian para jamaah umroh. Hal-hal semacam ini tentunya dikarenakan kelalaiannya dalam mengaji (kurangnya ilmu/pengetahuan) tentang perihal tata cara sholat. 








Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Menu Es Campur

F